Wirausaha Produk Makanan Khas Daerah Di Indonesia

Pada postingan kali ini saya akan membuat postingan yang berjudul Wirausaha Produk Makanan Khas Daerah, Peluang produk makanan khas daerah saat ini merupakan salah satu usaha yang sangat menjanjikan bagi masyarakat, dimana potensi sumber alam di indonesia cukup untuk diolah menjadi makahan khas daerah, seperti di provinsi banten yang memiliki laut yang sangat besar. Hasil laut tersebut dimanfaatkan untuk membuat sate bandeng sehingga meningkatkan perekonomian daerah tersebut.

1. Peluang Usaha Pengelola Produk Makanan Khas Daerah
Peluang usaha dalam bidan kuliner merupakan peluang yang baik. Anda harus dapat membacanya dengan baik dan tepat.

a. Menciptakan peluang usaha pengelola makanan khas daerah

1) Ide usaha
Faktor-faktor yang dapat memunculkan ide usaha adalah faktor internal dan faktor eksternal.

a) Faktor internal, yang meliputi sebagai berikut.

1. Memiliki pengetahuan.
2. Memiliki pengalaman.
3. Mampu menyelesaikan masalah.

b) Faktor eksternal, meliputi sebagai berikut.

1. Pemecahan masalah yang belum terpecahkan.
2. Adanya kesulitan dalam prosesnya.
3. Kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain.
4. Pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.

2) Resiko Usaha

a. Tugas wirausaha di dalam pengambilan resiko, antara lain sebagai berikut.

1. Penentu kebutuhan
2. Membeli alat-alat produksi,
3. Menyewakan alat-alat produksi.
4. Mensubkontrolkan kepada pembuat produk yang lebih kecil.

b. Berusaha
Sebaiknya kita memiliki etika bisnis yang sesuai dengan aturan agama yang berdasarkan Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai tanda syukur atas nikmat yang diberikan. Selain itu, usaha tidak hanya mengejar keuntungan saja, tetapi juga harus memberikan dampak yang positif bagi lingkungan sekitar.

Baca Juga : 23 Macam Macam Makanan Khas Daerah Di Indonesia

2. Keberhasilan dan Kegagalan dalam Berwirausaha Pengelola Makanan Khas Daerah

Keberhasilan seorang wirausaha dalam menjalalankan usahanya dapat diidentifikasikan sebagai berikut. 

1. Memiliki keyakinan yang tinggi.
2. Memiliki sikap mental yang baik.
3. Mempunyai rasa kepercayaan diri yang tinggi.

Ada banyak faktor yang menyebabkan seorang wirausahawan itu dikatakan berhasil atau gagal. Secara umum, ada dua faktor penyebab keberhasilan/kegagalan tersebut, yaitu faktor internal (diri sendiri) dan faktor eksternal (luar diri). Berikut beberapa faktor tersebut.

1. Perencanaan.
2. Menetapkan tujuan 
3. Adaptasi
4. Inovasi
5. Pemasaran

Baca Juga : Peluang Usaha Pengelolaan Bahan Nabati Dan Hewani Menjadi Produk Kosmetik

3. Pemetaan Peluang Usaha

Pemetaan potensi usaha dapat dilakukan  dengan beberapa cara atau metode, di antaranya adalah analisis SWOT. Analisi SWOT merupakan seuatu analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal wirausaha/perusahaan. Analisis internal lebih menitik beratkan pada kekuatan 9atrengthy) dan kelemahan (Weakness), sedangkan analisis eksternal untuk menggali dan mengidentifikasi semua gejala peluang (Oppoturnity) yang ada dan yang akan datang serta ancaman (Threat) dan adanya/kemungkinan adanya pesaing/calon pesaing.

4. Langkah-Langkah Berwirausaha

Berikut merupakan langkah-langkah untuk memulai usaha.

a. Pemilihan jenis usaha
Tentukan jenis usaha yang akan dilakukan, contohnya membuat rendang Khas Padang.

b. Nama Perusahaan
Perusahaan ini diberi nama CV.Indah, dengan pendiri perusahaan terdiri atas 3 orang atau lebih.

c. Lokasi Perusahaan
Pemilihan lokasi berdasarkan tempat yang strategis.

d. Perizinan usaha
Izin usaha yang disiapkan, antara lain NPWP dari kantor pajak, akta notaris dari kantor notaris, SIUP/TDP dari Dinas Perindustrian Kota/Kabupaten, dan izin PIRT dan Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten.

e. Sumber daya manusia

Penerapannya dalam penentuan sumber daya manusia, yaitu

1. Penanggung jawab produksi,
2. Penanggung jawab pemasaran, dan
3. Penanggung jawab administrasi dan keuangan.

f. Melakukan survei pasar
Dilakukan dengan melakukan kuisioner.

g. Memerhatikan aspek produksi
Adapun yang harus diperhatikan pada aspek produksi adalah bahan baku dan bahan tambahan yang digunakan.

h. Aspek keuangan
Hal-hal yang harus diperhatikan pada aspek keuangan seperti berikut.

1. Biaya variable, seperti pembelian bahan baku, membayar gaji, dan lain-lain.
2. Biaya tetap.
3. Total biaya.
4. Penerimaan kotor.
5. Pendapatan bersih.